Salah satu kemampuan yang dianugrahkan Allah Swt. kepada kita adalah kemampuan untuk menghayal, yang apabila dipergunakan dengan benar akan memberikan kebahagian. Tetapi sebagian orang dengan kemampuannya tersebut malah membuat mereka sendiri menjadi jenuh dan bosan, karena mereka tidak mampu membedakan antara kenyataan dan hayalan. Disaat mereka diterpa oleh kesulitan, lalu mereka menghayal , memang untuk beberapa saat mereka merasakan bahagia dengan hayalannya dan ketika hayalannya berakhir, mereka kembali mendapati kenyataan yang pahit..
Wahai para suami. Anda tidak dilarang untuk menghayal demi masa depan rumah tangga Anda yang lebih baik di masa mendatang.
Wahai para istri, Anda juga tidak dilarang untuk menghayal yang Anda inginkan tetapi jangan sampai Anda tenggelam dalam hayalan- hayalan semu. Jadikanlah hayalan tersebut suatu kenyataan. Berusahalah untuk mencapai hayalan kalian dengan caia yang benar tanpa harus tergesa-gesa untuk memetik buah yang belum matang, berusahalah untuk selalu mengasah kemampuan, menggali kepribadian dan potensi diri untuk mengukur kemampuan sendiri. Sungguh amat bodoh orang yang tidak mengetahui kemampuan dirinya. Tetapi jangan terlalu membesar-besarkan diri kita sehingga tidak terbentur dengan kenyataan yang ada. Ketahuilah impian hari ini adalah kenyataan di hari esok. Hati-hatilah terhadap hayalan yang merusak, karena bisa saja hayalan tersebut menyebabkan kehidupan kita menjadi celaka dan sengsara, Anda tidak boleh begitu..
Wahai para istri, janganlah Anda melihat kepada orang lain dengan menghayal jauh dari kenyataan .. Anda jangan menyiksa diri sendiri, ingatlah akan pesan Rasulullah saw.
'' Lihatlah kepada yang lebih rendah dari kalian dalam urusan dunia, karena itu lebih pantas supaya kalian tidak mengecilkan nikmat Allah kepada kalian. ''
Ini bukan berarti kìta tidak boleh mencari yang lebih baik, tetapi kita tidak boleh menyiksa diri kita sendiri dengan melihat orang yang di atas kita…
——
Khaula Andika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar