Welcome to my personal website.. " waktu kita itulah umur kita " waktu adalah Modal pokok kita.. (Khaula.Andika)
Kamis, 21 Oktober 2021
Rabu, 20 Oktober 2021
Makna keluarga..
Keluarga merupakan salah satu harta paling berharga yang dimiliki manusia di kehidupan ini. Melalui keluarga kita dapat merasakan kehangatan, kenyamanan, kebahagiaan dan ketenangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Keluarga juga menjadi tempat kita berlindung di segala kondisi.
Secara definisi, keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat. Selain itu, biasanya keluarga tinggal di bawah atap dalam keadaan yang saling bergantungan
Senin, 18 Oktober 2021
Nilai duit.. Guys
Minggu, 17 Oktober 2021
Pintar vs cerdik..
Dalam satu perjalanan, di dalam kereta, Einstein duduk berdampingan dengan Abu Nawas.
Dari pada jenuh, Einstein mengajak Abu Nawas bermain tebak-tebakan.
"Aku ajukan satu pertanyaan kepadamu. Jika kamu tidak bisa menjawab, kamu harus bayar 5 Dolar kepadaku. Kamu ajukan pertanyaan. Jika aku tidak bisa menjawab, aku akan bayar 500 Dolar kepadamu. Setuju?" kata Einstein menantang.
Abu Nawas, "Ok."
Einstein, "Apa penyebab adanya gravitasi bumi?"
Abu Nawas langsung membayar 5 Dolar kepada Einstein karena dia tidak bisa menjawab.
Kini giliran Abu Nawas, "Binatang apakah yang ketika naik ke gunung berkaki tiga, dan ketika turun berkaki satu?"
Einstein berpikir keras dan tidak bisa menjawab. Einstein menyerah, dan membayar 500 Dolar kepada Abu Nawas.
Einstein penasaran, dan bertanya, "Jadi jawabannya binatang apa itu?"
Abu Nawas langsung menyerahkan 5 Dolar kepada Einstein.
Sabtu, 16 Oktober 2021
Buktikan impian...
Salah satu kemampuan yang dianugrahkan Allah Swt. kepada kita adalah kemampuan untuk menghayal, yang apabila dipergunakan dengan benar akan memberikan kebahagian. Tetapi sebagian orang dengan kemampuannya tersebut malah membuat mereka sendiri menjadi jenuh dan bosan, karena mereka tidak mampu membedakan antara kenyataan dan hayalan. Disaat mereka diterpa oleh kesulitan, lalu mereka menghayal , memang untuk beberapa saat mereka merasakan bahagia dengan hayalannya dan ketika hayalannya berakhir, mereka kembali mendapati kenyataan yang pahit..
Wahai para suami. Anda tidak dilarang untuk menghayal demi masa depan rumah tangga Anda yang lebih baik di masa mendatang.
Wahai para istri, Anda juga tidak dilarang untuk menghayal yang Anda inginkan tetapi jangan sampai Anda tenggelam dalam hayalan- hayalan semu. Jadikanlah hayalan tersebut suatu kenyataan. Berusahalah untuk mencapai hayalan kalian dengan caia yang benar tanpa harus tergesa-gesa untuk memetik buah yang belum matang, berusahalah untuk selalu mengasah kemampuan, menggali kepribadian dan potensi diri untuk mengukur kemampuan sendiri. Sungguh amat bodoh orang yang tidak mengetahui kemampuan dirinya. Tetapi jangan terlalu membesar-besarkan diri kita sehingga tidak terbentur dengan kenyataan yang ada. Ketahuilah impian hari ini adalah kenyataan di hari esok. Hati-hatilah terhadap hayalan yang merusak, karena bisa saja hayalan tersebut menyebabkan kehidupan kita menjadi celaka dan sengsara, Anda tidak boleh begitu..
Wahai para istri, janganlah Anda melihat kepada orang lain dengan menghayal jauh dari kenyataan .. Anda jangan menyiksa diri sendiri, ingatlah akan pesan Rasulullah saw.
'' Lihatlah kepada yang lebih rendah dari kalian dalam urusan dunia, karena itu lebih pantas supaya kalian tidak mengecilkan nikmat Allah kepada kalian. ''
Ini bukan berarti kΓ¬ta tidak boleh mencari yang lebih baik, tetapi kita tidak boleh menyiksa diri kita sendiri dengan melihat orang yang di atas kita…
——
Khaula Andika
Keampuhan Doa...
Keampuhan Doa
Doa merupakan inti ibadah.
PROF DR KH NASARUDDIN UMAR; Imam Besar Masjid Istiqlal
Dalam Islam dikenal ada tiga tingkatan doa, yakni 1) Doa yang dipanjatkan dengan bahasa mulut (al-du'a bi lisan al-maqal), 2) Doa yang dipanjatkan dengan kekuatan bahasa batin (al-du'a bi lisan al-hal), dan 3) Doa yang dipanjatkan dengan kekuatan kepasrahan untuk bersedia menerima apapun keputusan Allah SWT (al-du'a bi lisan al-isti'dad). Dalam perspektif sufistik, sebagaimana diungkapkan oleh Dawud Qaishari, doa yang paling kuat ialah yang ketiga, sehingga dikenal sebuah ungkapan al-du'a bi lisan al-hal afshahu min al-du'a bi lisan al-maqal, wa al-du'a bi lisan al-isti'dad afshahu min al-du'a bi lisan al-hal (Doa yang dipanjatkan dengan bahasa batin lebih kuat dibandingkan doa yang dipanjatkan dengan bahasa lisan, dan doa yang dipanjatkan dengan doa isti'dad lebih kuat dibandingkan doa yang dipanjatkan dengan bahasa batin).
Manusia sebagai pemohon kepada Allah SWT (al-musta'adzu bih) meskipun ia diciptakan dengan berbagai kelebihan di atas makhluk-Nya tetapi tetap membutuhkan perlindungan, bimbingan, dan pertolongan Allah SWT sebagai Sang Pemberi Perlindungan (al-musta'adzu bih).
Terkait
Allah SWT meminta manusia untuk senantiasa memohon perlindungan kepada-Nya sebagaimana dikatakan dalam ayat: "Dan katakanlah: Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan." (QS al-Mu'minun/23:97). Dalam ayat lain: "Apabila kamu membaca Alquran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (QS al-Nahl/16:98).
Bagi para pencari Tuhan (salikun) yang penting bukan pengabulan doanya, tetapi penghambaan diri secara sempurna jauh lebih nikmat dibandingkan pengabulan berbagai doa. Mereka berdoa karena Allah SWT mewakili manusia untuk: Ud'uni astajib lakum ("Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu). (QS al-Gafir/40:60).
Bagi mereka, yang terpenting perbuatan berdoa itu sendiri. Rasulullah SAW pernah bersabda, Al-du'a mukh al-'ibadah (doa adalah intinya ibadah). Mereka lebih merasakan puncak kenikmatan jika berdoa daripada menikmati hasil doa, apalagi kalau doa didikte oleh hawa nafsu, seperti pada umumnya orang awam jika berdoa. Mereka lebih banyak meminta sesuatu yang berjangka pendek dalam urusan kehidupan dunia, seperti jodoh, kesehatan, kesejahteraan, pekerjaan, dan keperluan hidup duniawi lainnya.
Permohonan yang didikte hawa nafsu sering kali berujung penyesalan. Manusia sering tidak sadar kalau dirinya telah terlena dengan hawa nafsu yang menguasainya.
Terhalangnya sebuah doa jika yang diminta dalamnya terdapat hikmah bahwa Allah SWT menyelamatkan kita dari kehinaan sebagaimana umumnya tuntunan hawa nafsu. Hal ini juga pernah diingatkan oleh Ibn 'Athaillah dalam kitab Al-Hikam-nya: "Boleh jadi Allah memberimu, padahal ia menolakmu. Dan boleh jadi pula Dia menolakmu, padahal Dia memberimu. Apabila Allah menolak permohonanmu, maka sesungguhnya Dia telah memberimu. Dan jika segera dipenuhi permohonanmu, maka sesungguhnya engkau tengah ditolak dan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari apa yang engkau mohonkan kepada-Nya. Ketika Allah membukakan pintu pengertian bagimu tentang penolakan-Nya, maka penolakan itu pun berubah menjadi pemberian."
Dari ungkapan luhur seorang Ibn 'Athaillah di atas mengingatkan kita betapa dahsyatnya Allah SWT, Tuhan segala makhluk. Dia Mahatahu apa yang sesugguhnya dibutuhkan hamba-Nya.
Terkini
TERBARU
TRENDING
Iklan
Phone
021 7803747 ext 231,232
021 79184744
Fax
+6221 7997903
+6221 7981169
E-mail : sekretariat@republika.co.id
KEBIJAKAN PRIVASI | SYARAT & KONDISI © 2019 PT Republika Media Mandiri
Keluarga Cemara..
Halo.. Guys
-
Percaya dan yakin tentang adanya hari terakhir atau yaumil akhir adalah salah satu rukun iman pada agama Islam. Banyak umat sebelum periode ...