Pepatah Arab mengatakan, ''Dusta adalah penyakit, kebenaran adalah kesehatan''. Dalam setiap bahasa dan masyarakat, kebohongan di cela dan menimbulkan kemarahan. Seorang pembohong disudutkan dan dimaki dan diberi julukan, ''Si Pendusta'', ''Pembohong Terkutuk'', ''Si Muka Hitam'', dan sebagainya. Oleh karena itulah Nabi Saw. menganjurkan untuk berpikir secara mendalam, ringkas, dan bermakna karena akan membedakan kebohongan dengan kebenaran. Seorang pendusta dengan orang yang berkata benar berbeda kedudukannya..
'Abdulah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, ''Sesungguhnya kebenaran menuntun kepada kebajikan, dan kebajikan menuntun ke surga. Orang yang selalu berkata benar akan menjadi orang yang paling jujur. Berbohong membawa kepada kejahatan, dan kejahatan menuntun ke dalam neraka. Seorang pendusta terus menerus berbohong sehingga ia di kelompokan ke dalam para pendusta di hadapan Allah ''
--- Khaula Andika ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar