(Ghillin adalah sifat dengki, drengki, cethil, methakil, hasud). Setelah sifat ghillin itu dikeluarkan, lalu hati beliau diisi dengan Iman dan Islam. Inilah keterangan-keterangan yang banyak terdapat didalam kitab-kitab tafsir.
Padahal ketika peristiwa Isro' Mi'roj itu Nabi Muhammad kan sudah 12 tahun menjadi Nabi ? Hatinya sudah terisi wahyu selama 12 tahun. Didalam Al Qur-an diterangkan : WAMAA KAANA LINABIYYIN AN YA-GHULLU. (Ali Imron / 161). Artinya : ''Tidak ada Nabi yang hatinya terisi ghillin''.
Dalam Al Qur-an sudah jelas-jelas diterangkan, bahwa didalam hatinya Nabi itu tidak ada hasud. Tapi kenaga kok diceritakan kalau sebelum Isro' Mi'roj itu hatinya Nabi dioperasi untuk dihilangkan dari sifat ghillin. Bagaimana ini bisa terjadi ? Berarti keadaannya Nabi Muhammad itu bertentangan dengan keterangan ayat Al Qur-an surat Ali Imron / 161, apakah demikian ?
Seandainya cerita itu kita percayai berarti kita berani bertentangan dengan Al Qur-an. Tidak ada seorang Nabi-pun yang hatinya tidak bersih, itu tidak ada.
Kalau hatinya Nabi itu dioperasi untuk menghilangkan dari sifat ghillin, maka apakah bedanya dengan hati kita ? Apakah sama kotornya ? Itu hal yang mustahil !!
Nabi Muhammad di-Isro' Mi'roj-kan berangkatnya dari Masjidil Harom, kemudian menuju ke Masjidil Aqsho, lalu naik ke langit dan kemudian sampai di Sidrotil Muntaha. Dari Sidrotil Muntaha turun ke Masjidil Aqsho, dan kembali lagi ke Masjidil Harom.
Kalau begitu, berarti awalnya dari Masjidil Harom dan diakhiri ke Masjidil Harom pula. Jadi Masjidil Harom adalah awal dan akhir, akhir dan awal.
------
Wslm.