.....Apa goenanja kita poeloehan riboe banjaknja berkoempoel disini djikalaoe jang kita kerdjakan hanja menghasilkan petisi ?..
Mengapa kita selaloe merendah diri memohon kepada 'Pemerintah' oentoek meminta kebaikan hatinja soepaja mendirikan seboeah sekolah oentoek kita ?..
Boekankah itoe soeatoe politik memohon dengan mendatangi Jang Dipertoean Goebernoer Djendral Hindia Belanda, jang dengan memakai dasi hitam, menerima delegasi jang memboengkoek - boengkoek dan menoendjoekkan penghargaan kepadanja soeatoe petisi ?..
Dan merendah diri memohon pengoerangan padjak ?....
Kita merendah diri.... memohon merendah diri...... memohon......!! Inilah kata-kata jang selaloe dipakai oleh pemimpin kita !!...
Sampai sekarang kita tidak pernah mendjadi penjerang...
Gerakan kita boekan gerakan jang mendesak !..
Akan tetapi gerakan kita adalah gerakan jang meminta-minta. Tak satoepoen jang pernah diberikannja karena kasihan.
Marilah kita sekarang mendjalankan politik percaja diri sendiri dengan tidak mengemis-ngemis..
Sebaliknja, hajo...kita berteriak,..... "Toean Imperialis, inilah jang kami TOENTOET...!!!"
(pidato SOEKARNO pada rapat umum Radicale Concentratie, Bandung 1922)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar